Film Knowing & Sutradara Alex Proyas

Film KNOWING

Film kreasi sutradara Alex Proyas ini memang tidak menampilkan ide baru, yaitu tentang akhir jaman. Kamu mungkin pernah nonton film Armagedon yang dibintangi Bruce Wilis. Ya.. kira-kira idenya samalah. Bedanya di film KNOWING adanya pembauran antara pendekatan ilmu pengetahuan dengan pendekatan agama.

Film produksi berdurasi 121 menit ini sebenarnya bernuansa spiritual, tapi dikemas secara apik dan hati-hati oleh Alex Proyas sehingga film produksi Summit Entertainment ini tidak secara jelas menyebut agama tertentu. Tapi setelah kita selesai menonton, kita akan merasakan dan mendapatkan sebuah perenungan tentang kehidupan : Bagaimana sepasang anak manusia pilihan yang masih belia Caleb Koestler dan Dyana Wayland (keduanya sebagai simbolisasi makhluk yang masih suci) kelak akan membuat babak baru untuk kehidupan yang baru pula di muka bumi ini.

Ceritanya diawali tahun 1958 di sebuah Sekolah Dasar di Boston. Sejumlah anak-anak SD berkumpul di tengah lapangan untuk mengikuti upacara perpisahan. Kemudian para murid diminta menggambar sesuatu tentang masa depan atau cita-citanya. Lalu dimasukan kedalam tabung berbentuk kapsul besar terbuat dari besi. Tujuannya adalah agar 50 tahun yang akan datang, tabung itu dibuka lagi sebagai kenang-kenangan.

Di tengah antusiasnya anak-anak lain yang menggambar sesuatu, justru seorang anak perempuan bernama Lucinda Embry (Lara Robinson) menggambar konsfigurasi angka-angka (kode) yang berpola. Bu Guru merasa aneh dan mengambil kertas itu.
Lucinda mengaku terinspirasi oleh bisikan misterius yang selalu mengiang-ngiang di telinganya. Bu Guru tidak menghiraukan penjelasan Lucinda. Kemudian semua kertas-kertas tersebut dimasukan ke amplop dan disimpan dalam tabung.

Tepat 50 tahun kemudian, tabung tersebut dibuka, dan amplopnya dibagi-bagikan ke murid-murid. Amplop konsfigurasi angka-angka milik
Lucinda diambil oleh Caleb Koestler (Chandler Canterbury).

John Koestler (Nicolas Cage), Profesor jenius yang merupakan ayah Caleb Koestler, menyadari bahwa angka-angka tersebut melambangkan sesuatu. Setelah ditelusuri via internet John Koestler merasa terkejut karena angka-angka itu mengandung pesan yang penting. Kode-kode tersebut menyangkut tanggal kematian dan koordinat dari musibah besar yang terjadi selama 50 tahun terakhir. Artinya saat deretan angka itu ditulis, sang penulis tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Dari beberapa daftar itu ternyata ada tiga bencana yang belum terjadi. Semula John tidak percaya, sampai bencana itu benar-benar terjadi. Mulai dari kecelakaan pesawat, sampai kecelakaan kereta api yang semuanya disaksikan sendiri oleh John Koestler.

Namun untuk kode terakhir ternyata kode jumlah yang meninggal berinitial EE. John Koestler berusaha memecahkan kode initial itu. Kemudian John Koestler menemui satu-satunya anak Lucinda yaitu Diana Wayland (Rose Byrne) yang ternyata mempunyai anak perempuan satu-satunya bernama Abby Wayland (diperankan Lara Robinson juga). Mereka mencoba memecahkan kode EE.

Setelah kode itu dipecahkan ternyata itu adalah kode berupa sebuah bencana kiamat yang akan terjadi dan akan memusnahkan seluruh umat manusia. Kiamat yang akan terjadi adaah karena jilatan matahari yang arahnya sampai ke bumi.

John Koestler
terjebak dalam 2 pilihan, yaitu membiarkan semua itu terjadi secara wajar atau berusaha menentang takdir dan menyelamatkan seluruh umat manusia dari kepunahan. Tapi timbul persoalan : siapa yang percaya dengan kata-kata John? Atau dia harus menjalankan misi mulia ini seorang diri?

Diana Wayland yang selama ini bekerjasama dengan John pun tidak mepercayai John. Dan mencari jalan sendiri untuk menyelamatkan putrinya, Abby Wayland dan dan putra John, Caleb Koestler.

Film yang skenarionya ini ditulis juga oleh Alex Proyas mampu membuat penonton terharu. Bahkan tidak sedikit yang meneteskan air mata saat John harus mengikhlaskan perpisahan dengan putranya, Caleb Koestler, menjadi makhluk pilihan bersama Abby Wayland.

Film yang berhasil meraih box office ini (U.S. Box Office : $76,780,504) banyak menyajikan adegan-adegan yang mencekam. Film yang berbudget $ 50 juta ini juga kaya dengan special effect, dan sound surround effect yang memikat. Sehingga adegan-adegan suspence-nya berhasil membuat penonton terkejut.

***

Tentang Sutradara Film KNOWING

Alexander Proyas, atau yang lebih popular dengan nama Alex Proyas lahir di Mesir, 23 September 1965. Ketika usianya 3 tahun Alex Proyas dibawa pindah oleh orang tuanya ke Sydney, Australia.

Alex Proyas mulai membuat film pada usia 10 tahun. Alex Proyas dan dua temannya Jane Campion dan Jocelyn Morenhouse belajar di sekolah Film Televisi dan Radio di Australia.

Tahun 1984
Alex Proyas dan dua temannya berkolaborasi menulis lagu berjudul "A Girl's Own Story" dan "Passionless Moments"

Saat Alex Proyas masih kuliah, dia membentuk sebuah rumah produksi bernama Novice Meaningfull Eye Contact. Kemudian Alex Proyas memulai debut pertamanya sebagai penulis skenario dan sutradara dengan menggarap film berjudul "Spirit of the Air, Gremlins of the clouds". Tapi hasilnya tidak memuaskan. Karena lebih mirip rangkaian sebuah video clips musik.

Alex Proyas tidak putus asa. Dia terus mengasah kemampuannya di bidang sinematografi. Kerja kerasnya tidak sia-sia. Iklan TV untuk produksi Nike, Nissan, Coca Cola, Pepsi, dan American Express mendpat pujian dari Assosiasi periklanan di Australia dan Inggris.

Pada Tahun 1993 Alex Proyas mendapat kepercayaan untuk mengadaptasi komik karya James O'Barr berjudul "The Crow" ke layar lebar. Film yang dibintangi putra Bruce Lee ini mendapat musibah dengan tewasnya sang pemeran utama, Brandon Lee. Untuk menyelesaikan produksi tersebut Alex Proyas harus merubah scenario dan mencari pengganti Brandon Lee.

Alex Proyas adalah seorang sutradara yang creative dan inovative. Tahun 1998 Alex Proyas kembali membuat thriller baru berjudul "Dark City". Film garapannya itu berhasil meraih pengharagaan Film Circle Award For Best Screenplay. Sebuah usaha yang penuh dengan kerja keras hingga Alex Proyas menjadi cineas yang handal dan axis dibidang yang ditekuninya.


Pendidikan : Australian Film Television And Radio School, Sydney, Australia.

Profesi : Sutradara, Produser Eksekutif, Composser (Music Score), Produser, Penulis Skenario.

Filmografi
: 1984 Girl's Own Story sebagai Composse
Dr (Music Score)
1986
Spirit of the Air sebagai
Sutradara, Produser, Penulis Skenario
1994 The Crow sebagai sutradara
1998 Dark City sebagai Sutradara, Produser, Penulis Skenario
2003 Riverwolrd sebagai Produser eskekutif
2003 Garage Days sebagai Sutradara, Produser, Penulis Skenario
2004 I, Robot sebagai Sutradara
2009 Knowing sebagai Sutradara, Produser, Penulis Skenario
2010 Dracula Year Zero sebagai Sutradara
2011 The Unpleasant Profession of Jonathan Hoag
sebagai
Sutradara dan Penulis Skenario


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Sugoy Suhendra

DIBUTUHKAN HOST PROGRAM TV