Sukses di Dunia Entertainment (2)

Beneran, jangan pernah bermimpi kesuksesan itu datang sendiri. Kita harus menjemputnya. Peluang sekecil apa pun akan bisa menjadi batu loncatan bagi kita untuk menuju jenjang yang lebih tinggi.

Saya jadi teringat pengalaman Jeff Olds, produser dan pemilik salah satu acara yang paling terkenal yaitu BIORHYTHYM, serial biografi musikal di MTV. Dia memulai karirnya sebagai pelayan restoran (cerita lengkapnya akan saya ceritakan disesi lain). 

Jeff memasuki industri entertainment dari posisi terbawah. Berkat kreativitas, bakat, dan kerja kerasnya yan g tak tertandingi, dia bisa meraih kesuksesan. " Saat pertama kali memasuki dunia entertainment, aku bertekad melakukan yang terbaik dalam segala hal yang mereka minta. Apalagi pekerjaanku membuat kopi, aku memutuskan untuk menjadi pembuat kopi terbaik. AKU YAKIN jika melakukan segalanya dengan baik, sesuai kemampuan terbaikku, dan jika aku mengerahkan upaya terbaik, mereka akan mengingatku."

Itu hanya sebagai ilustrasi, bahwa kalo mau sukses di dunia entertainment, jangan setengah-setengah. Total!

Sekarang kita caritahu perjuangan yang lainnya dari Indonesia, yukkk....

1. TUKUL ARWANA

Tukul Riyanto, atau lebih dikenal dengan nama Tukul Arwana (lahir di Perbalan, Purwosari, Semarang, 16 Oktober 1963; umur 47 tahun) adalah seorang pelawak dan pembawa acaraIndonesia. Tukul dikenal dengan acara Bukan Empat Mata yang dibawakannya. Selain menjadi pelaku hiburan, Tukul juga merintis usaha yang bergerak di bidang hiburan, yang bernama “Ojo Lali Entertainment”. suka makan mie ayam mbok darmi.

Sejak lahir, ia diberi nama Riyanto, bukan Tukul Riyanto seperti yang dikenal sekarang. Karena ia sering sakit, namanya ditambah kata “Tukul” menjadi Tukul Riyanto. Anehnya, setelah namanya diubah demikian, ia menjadi jarang sakit. Ia pun akhirnya akrab dipanggil Tukul. Di usia 5 bulan, Tukul yang sering sakit diasuh oleh tetangganya, Suwandi. Orang tua Tukul, Abdul Wahid dan Sutimah (alm.) yang memiliki empat orang anak rela menyerahkan Tukul, karena Suwandi sangat ingin menjadikan Tukul sebagai anak angkat.


Dengan bakat alaminya, Tukul muda sudah mulai melawak sejak kelas VI SD. Berbagai macam perlombaan lawak, mulai dari tingkat Kotamadya Semarang, Jawa Tengah, DKI, dan Jabotabek, serta tingkat nasional ia coba. Usahanya ini tidak sia-sia. Ia berhasil menjuarai berbagai perlombaan melawak. Setelah lulus SD, putra ketiga dari pasangan Abdul Wahid dan almarhumah Sutimah itu melanjutkan sekolahnya ke SMP Muhammadiyah Indraprasta. Namun, pada saat Tukul duduk di bangku kelas III, orang tua angkatnya, Suwandi mengalami kesulitan ekonomi. Bahkan, rumah yang selama itu ditempatinya harus dijual. Puncaknya, saat menuntut ilmu di SMA Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung, Semarang, Tukul mulai kesulitan untuk membayar biaya sekolah. Tukul pun mulai mencari pekerjaan untuk membiayai sekolahnya.
Selepas SMA, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain melawak ia juga pernah bekerja sebagai sopir angkutan (jurusan Johar-Panggung di Semarang). Setelah dua tahun, Tukul berganti pekerjaan menjadi sopir truk gas elpiji di daerah Tanah Mas, Semarang Utara selama dua tahun, sebelum akhirnya kembali menjadi sopir angkutan. Setelah berganti-ganti pekerjaan, Tukul akhirnya memuntuskan untuk hijrah Jakarta atas ajakan temannya Joko Dewo dan Tony Rastafara sekitar tahun 1992. Selama beberapa tahun di Jakarta, nasibnya belum juga berubah.


Di kontrakannya yang terletak di bilangan Blok S Jakarta Selatan, Tukul banyak dibantu Joko Dewo dan Tony Rastafara untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan ekonomi yang belum berkecukupan, Tukul menikah dengan gadis berdarah Padang bernama Susiana. Ia dikaruniai 2 orang anak perempuan dan laki laki. Perempuan bernama Novita Eka Afriana dan yang kecil bernama Wahyu Jovan Utama.


Setelah menikah, Tukul dan keluarganya tinggal di sebuah kontrakan di daerah Cipete Utara. Sampai akhirnya Tukul melamar kerja di Radio Humor SK dan bekerja di sana bersama rekan pelawak yang lain seperti Bagito, Patrio, Ulfa Dwiyanti, dan lain-lain. Sebelumnya, Tukul sempat menjadi sopir pribadi untuk menafkahi keluarganya.


Nasib mujur Tukul semakin membaik ketika ia diajak dalam produksi Lenong Rumpi oleh Ramon Tommybens. Titik balik kariernya pun mencuat ketika menjadi pendamping Joshua di video klip “Air” dengan iKon diobok-obok-nya sekitar tahun 1997.


Nama Tukul Arwana semakin melambung ketika dipercayai untuk menjadi pembawa acara acara musik “Aduhai” di TPI serta acara “Dangdut Ria” di Indosiar. Saat ini, namanya kian melesat ketika TV7 (kini Trans7) mempercayakannya menjadi pembawa acara talk ѕhοwEmpat Mata (Kini Bukan Empat Mata). Tukul juga baru saja menyelesaikan syuting film layar lebar pertamanya yang berjudul Otomatis Romantis. Dalam film yang disutradarai Guntur Soehardjanto ini, Tukul berperan sebagai suami Wulan Guritno dalam sebuah rumah tangga yang ada di ujung kehancuran.


bersambung ke cerita lain ....













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Audisi Penyanyi (Single)

Biografi Sugoy Suhendra

LOWONGAN 3D ANIMATOR